Rabu, 10 April 2013

DASAR-DASAR MANAJEMEN KOMUNIKASI



Pemimpin dan komunikasi adalah dua hal yang saling terkait satu sama lain. Pemimpin tak akan bisa mengkoordinir yang dipimpinnya tanpa ada kemampuan untuk berkomunikasi secara baik dengan yang dipimpinnya. Maka tak salah jika orang yang akan dipilih jadi pemimpin adalah orang yang mempunyai bakat untuk berkomuniksi dengan khalayak secara baik.

Pemimpin karena tugasnya sebagai pimpinan maka komunikasinya sering kali berbentuk vertikal; dari atasan ke bawahan. Pemimpin mempunyai wewenang untuk memerintah, melaksana, membebankan tugas kepada bawahanya. Bawahan sebagi orang yang dipimpin dan memiliki pemimpin berkewajiban untuk memenuhi perintah atasannya.

Namun kadang kala ada komunikasi yang terjadi antara pimpinan dan bawahan tidaklah berjalan mulus sebagaimana mestinya. Ada perintah yang tidak terlaksana, bahkan sengaja tidak laksana, asal dikerjakan oleh bawahannya. Hal ini terjadi lantaran cara pemimpin mengkomunikasikan perintahnya tidak berkenan dihati yang dipimpinnya. Pemimpin tidak berkomunikasi dulu dengan bawahannya ketika memutuskan sesuatu, tidak memberikan pemahaman, memutuskan sesuatu tanpa perhitungan dan berbicara seenaknya

Elemen – Elemen Komunikasi
v Source (sumber)
Source atau sumber adalah seseorang yang membuat keputusan untuk berkomunikasi. Sering disebut juga pengirim (sender), penyandi (encoder), komunikator, pembicara (speaker).

v The message (pesan)
Pesan adalah apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal maupun nonverbal yang berisi ide, sikap dan nilai komunikator. Pesan mempunyai tiga komponen yaitu 1) makna, 2) simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan 3) bentuk atau organisasi pesan.

v The channel (saluran)
Saluran adalah alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima

v The receiver (penerima)
The receiver atau penerima adalah orang yang menerima pesan. Penerima sering juga disebut sasaran/tujuan (destination), komunikate (communicatee), penyandi-balik (decoder) atau khalayak (audience), pendengar (listener), atau penafsir (interpreter).

v Barriers (hambatan)
Hambatan adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan     pemaknaan pesan yang komunikator sampaikan kepada penerima. Hambatan ini bisa berasal dari pesan, saluran, dan pendengar. Beberapa buku menggunakan istilah noise untuk menyebut elemen pengganggu, yang diartikan sebagai gangguan (disturbance/ interference) dalam proses komunikasi. External noise meliputi latar belakang pembicaraan, lingkungan, dan teknis saluran. Sedangkan internal noise meliputi aspek psikologi peserta komunikasi maupun aspek semantik. Misalnya sebuah kata yang mengandung arti ambiguitas.
Hambatan Komunikasi :
Ø Perbedaan Persepsi
Ø Permasalahan Bahasa
Ø Kurang mendengarkan
Ø Perbedaan Emosional
Ø Perbedaan latar belakang

v Feedback
Feedback adalah reaksi dan respons pendengar atas komunikasi yang komunikator lakukan. Feedback bisa dalam bentuk komentar langsung atau tertulis, surat, atau public opinin polling. Feedback juga berperan sebagai pengatur (regulator). Feedback mengontrol atau mengatur aksi komunikasi kita. Feedback negatif misalnya berupa kritikan, atau penolakan. Contohnya, ”Bisakah Anda diam?”. Feedback positif misalnya berupa pujian.

v Situation (situasi)
Situasi adalah salah satu elemen paling penting dalam proses komunikasi pidato. Komunikasi harus berlangsung pada suatu kondisi/konteks. Situasi atau keadaan selama komunikasi berlangsung berpengaruh terhadap mood pembicara maupun pendengar, saluran/media yang dipakai, dan feedback audience. Situasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu physical context dan social context.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar